Sabtu, 19 Desember 2009

Ruang Opini


KTT perubahan iklim di Copenhagen, Denmark memang belum berakhir. Indonesia sebagai negara yang hutannya dijadikan paru-paru dunia, memegang beban berat. Alangkah tidak adilnya negara-negara maju yang merupakan penyumbang emisi terbesar mendikte Indonesia untuk melestarikan hutannya, pada saat hutan-hutan mereka sendiri sudah habis. Saya setuju dengan pendapat presiden SBY yang menawarkan solusi pemberian insentif dari negara-negara maju penyumbang emisi kepada negara-negara berkembang yang masih memiliki hutan, termasuk Indonesia. Karena bagaimanapun juga, bukan tugas mudah bagi negara berkembang menjaga hutan-hutannya pada saat kesejahteraan rakyatnya masih di bawah standar. Hutan, tidak dapat dipungkiri memberikan banyak manfaat bagi penduduk di sekitarnya. Pelarangan bagi penduduk sekitar hutan untuk mengambil hasil hutan sama saja menutup mata pencaharian mereka. Karena itu insentif dari negara-negara maju penyumbang emisi harusnya bisa segera diwujudkan . Bagaimana pendapat anda sendiri?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar