Senin, 21 Desember 2009

Awas, Bahaya Timbal Di sekitar Kita..!


Timbal sebagai salah satu bahan buangan beracun tanpa disadari keberadaannya begitu dekat dengan kita. Timbal merupakan salah satu unsur logam berat yang sangat beracun bagi tubuh jika dikonsumsi. Akibat yang ditimbulkan dari pencemaran timbal perlu diwaspadai karena berdampak serius pada kesehatan tubuh kita.

Kontaminasi Timbal
Secara alamiah timbal terdapat di dalam air. Di dalam air, timbal tidak dapat dirasakan, tidak berwarna dan tidak berbau. Kontaminasi timbal di air banyak terjadi pada pipa-pipa saluran air. Hal ini disebabkan terjadinya korosif, yakni reaksi antara air dengan kandungan timbal yang terdapat pada pipa-pipa air. Proses korosif ini menjadi cepat terjadi karena karakteristik air yang lebih korosif dibandingkan larutan lain, termasuk pengaruh faktor-faktor fisik lainnya seperti keasaman, suhu panas, rendahnya kandungan padatan yang terlarut, tingginya oksigen terlarut atau karbon dioksida. Umumnya, air dingin lebih korosif dibandingkan air hangat karena lebih asam dan rendah TDS ( total dissolved solids ).
Selain melalui air, kontaminasi timbal bisa juga melalui tanah, udara dan debu. Cat rumah yang mengandung timbal , makanan yang terkontaminasi timbal, seperti makanan kaleng yang mengandung solder timbal, kristal timbal, makanan ringan yang dibungkus kertas koran atau majalah maupun buangan dari asap kendaraan.

Bahaya Timbal
Terlalu banyak timbal dalam tubuh manusia dapat menyebabkan kerusakan serius terhadap otak, ginjal,sistem saraf dan sel darah merah. Dalam jumlah kecil, timbal merusak kesehatan tubuh terutama janin dan anak-anak. Timbal masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain seperti ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan). Keracunan yang terjadi pun bisa bersifat kronis dan akut.
Tidak hanya berefek kepada tubuh fisik, telah diketahui pula bahwa paparan timbal berkaitan dengan kesulitan belajar, keterlambatan perkembangan mental, bahkan skizofrenia. Timbal adalah neurotoksin (racun penyerang saraf) yang bersifat akumulatif dan merusak pertumbuhan otak. Sejak lama timbal dituding sebagai penyebab turunnya angka Intellectual Quotient (IQ).

US EPA (Environmental Protection Agency) merekomendasi ambang batas konsentrasi timbel yang diprasyaratkan sebagai air minum sebesar 15 ppb ( parts per billion ) atau setara dengan 0.015 miligram per liter (mg/l) . Sedangkan di Indonesia, prasyarat konsentrasi paparan timbel dalam air minum lebih rendah. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 907 tahun 2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan air minum bahwa ambang batas timbel yang diperbolehkan yaitu 0.01 miligram per liter (mg/l) .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar