Jumat, 04 Desember 2009

Paus, Hewan Mamalia Laut Diambang Kepunahan




Siapa yang tidak kenal Paus. Hewan mamalia laut terbesar dari ordo Cetacea ini memiliki beberapa jenis yang sudah kita kenal seperti paus pembunuh, paus pilot, dan paus beluga. Paus biru, merupakan binatang terbesar yang pernah ada dengan ukuran mencapai 35 m (105 kaki) dan berat 150 ton.
Seperti semua mamalia, paus menghirup udara ke dalam paru-paru, berdarah hangat, memberi makan anak-anak mereka dari kelenjar susunya, dan memiliki rambut, walaupun sangat sedikit.

Paus umumnya hidup selama 40-90 tahun bergantung spesiesnya, kadang ada yang mencapai usia lebih dari satu abad. Baru-baru ini sebuah fragmen dari sebuah tombak yang telah digunakan oleh pemburu paus komersial pada abad ke-19 ditemukan dibagian kepala ikan paus dari Alaska, menunjukkan usia nya berkisar antara 115 sampai dengan 130 tahun.(sumber: Wikipedia)

Selama berabad-abad, paus telah diburu untuk diambil daging, lemak, maupun siripnya untuk konsumsi maupun sebagai sumber bahan baku. Perburuan paus yang berlebihan telah menimbulkan ancaman serius pada beberapa spesiesnya. Beberapa organisasi dunia telah didirikan untuk membantu pengawasan atas penangkapan paus di beberapa negara guna menjaga kelangsungan hidup hewan yang terancam kepunahan ini.

Penyebab Kepunahan Ikan Paus

Overfishing

Perburuan ikan paus yang tidak terkendali (overfishing) dibeberapa negara pengekspor ikan paus seperti Jepang , Islandia dan Norwegia telah menimbulkan keprihatinan dari para pemerhati lingkungan hidup. Ikan paus dikenal sangat lambat dalam reproduksi. Sebagian besar dari populasi mereka masih jauh dari usia yang cukup bereproduksi ketika ditangkap . Menurut catatan Greenpeace, dalam kurun waktu 60 tahun populasi ikan paus biru Antartik turun drastic menjadi hanya sekitar satu persen dari jumlah populasi mereka.

Perubahan iklim

Ancaman serius yang dihadapi ikan paus adalah perubahan iklim. Tidak hanya manusia, lautan juga merasakan akibat buruk dari pemanasan global seperti suhu laut lebih tinggi, kenaikan permukaan laut yang dapat mengubah arus. Perubahan suhu laut memaksa bermigrasinya beberapa paus kedaerah-daerah baru yang tidak cocok dengan habitat asalnya.

Pencemaran Laut

Selama beberapa dekade industri telah mengotori lautan dan menjadikannya sebagai tempat sampah untuk bahan-bahan berbahaya seperti bahan kimia, logam berat, pestisida dan bahan beracun lainnya. Pencemaran laut ini juga menjadi penyumbang kematian beberapa hewan laut termasuk paus.

Perubahan Rantai Makanan

Disamping itu berkurangnya ketersedian makanan alami untuk paus pembunuh seperti anjing laut, singa laut dan berang-berang laut juga menyebabkan kematian akibat kelaparan. Ketersedian hewan –hewan mamalia laut kecil lainnya belum sepenuhnya diadaptasi oleh tubuh mereka.

Pada akhirnya, ikan Paus akan benar-benar punah jika tidak ada usaha dari manusia untuk tergerak melindungi habitat mereka dan menghentikan perburuan yang berlebihan tanpa memberi kesempatan mereka untuk memperbaiki populasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar