Selasa, 15 Desember 2009

Mau Tahu Daftar 10 Spesies Yang Terancam Punah?











Organisasi dunia World Wild Fund (WWF) mengeluarkan 10 daftar spesies yang perlu mendapat pengawasan karena terancam punah. Kesepuluh spesies tersebut mengalami resiko yang lebih besar dari sebelumnya akibat hilangnya habitat, perburuan dan perubahan iklim. Apa saja kesepuluh spesies tersebut , berikut daftarnya:

Harimau
Studi baru menunjukkan mungkin hanya tersisa sedikitnya 3.200 harimau saja yang berada di alam liar. Harimau mengalami penurunan populasi sebesar 40 persen selama sepuluh tahun terakhir. Proses penggundulan hutan dan perburuan liar yang merajalela dapat mendorong kepunahan hewan ini seperti yang sudah terjadi pada Harimau Jawa dan Harimau Bali serta kerabatnya di beberapa Negara bagian Asia. Harimau ditangkap untuk diambil bagian-bagian tubuh mereka, yang digunakan dalam pengobatan tradisional Cina, sementara kulit / bulunya juga sangat berharga.

Beruang Kutub
Ditetapkan sebagai spesies terancam yang perlu dilindungi oleh Endangered Species Act di AS, beruang kutub rentan terhadap kepunahan pada abad berikutnya, jika tren pemanasan di Kutub Utara pada saat ini terus berlanjut.

Walrus Pasifik
Pada bulan September tahun 2009 sekitar 200 singa laut mati di pantai Laut Chukchi, di pantai barat laut Alaska. Dengan es kutub yang mulai mencair, walrus Pasifik mengalami kehilangan habitat sampai-sampai pada September 2009, US Fish and Wildlife Service mengumumkan bahwa walrus dalam kondisi yang berbahaya yang perlu mendapat perhatian khusus. Hewan ini menggunakan es apung untuk beristirahat, aktifitas persalinan dan menyusui serta tempat berlindung dari predator.

Penguin Magellanic
Habitat mereka mengalami kerusakan akibat tumpahan minyak, dan ancaman terbesar kini dari perubahan iklim. Para ilmuwan menduga, perubahan iklim yang menyebabkan perubahan arus laut telah memaksa penguin magellanic, kini berenang lebih jauh untuk menemukan makanan. Tahun lalu ratusan penguin magellanic terdampar di pantai-pantai di Rio de Janeiro dalam kondisi kurus atau mati. Beberapa spesies dari 17 spesies penguin saat ini mengalami penurunan populasi yang cepat.

Kura-kura Leatherback
Kura-kura laut terbesar yang juga merupakan salah satu reptil terbesar yang hidup, yakni kura-kura Leatherback kini menghadapi kepunahan. Angka perkiraan baru-baru ini menunjukkan bahwa spesies ini menurun, terutama di Pasifik , membuat kura-kura Leatherback masuk dalam populasi penyu laut yang paling terancam punah . Populasi penyu Atlantik lebih stabil, namun para ilmuwan memprediksi penurunan jumlahnya akibat tertangkap dan dibunuh secara tidak sengaja oleh armada penangkapan ikan. Selain itu, kenaikan permukaan laut dan suhu yang lebih tinggi di pantai Atlantik menjadi ancaman untuk kura-kura dan keturunan mereka. Suhu tempat bersarang telur penyu sangat menentukan jenis kelamin keturunan, dan tren pemanasan suhu sarang akan mengurangi jumlah penyu jantan.

Tuna Bluefin
Migrasi besar tuna bluefin ditemukan di barat dan timur Atlantik dan Laut Mediterania. Tuna bluefin memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai hidangan sushi. Diperkirakan perikanan tuna bluefin dalam waktu dekat akan runtuh dan spesies ini beresiko punah jika praktek penangkapan ikan yang berlebihan di Atlantik dan Mediterania Timur tidak dihentikan. Larangan sementara perdagangan global bluefin tuna akan memungkinkan spesies overexploited ini dapat pulih. WWF mendorong restoran, koki, pengecer, dan konsumen untuk berhenti melayani, membeli, menjual, dan makan tuna bluefin sampai spesies menakjubkan ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Gorilla Gunung
Ilmuwan menganggap gorila gunung sebagai salah satu spesies gorilla mengalami kondisi kritis dengan jumlah yang masih hidup di alam bebas sekitar 720 ekor. Lebih dari 200 ekor tinggal di Taman Nasional Virunga, yang terletak di bagian timur Republik Demokratik Kongo, yang berbatasan dengan Rwanda dan Uganda. Upaya konservasi telah mengakibatkan peningkatan populasi di Virunga sebesar 14% dalam 12 tahun terakhir, sementara gorilla gunung ain di Bwindi, Uganda juga mengalami peningkatan populasi dari 12% selama dekade terakhir. Meskipun keberhasilan ini telah diraih, status gorila gunung tetap rapuh, dan WWF bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk menyelamatkan habitat hutan kera besar tersebut di pegunungan jantung Afrika.

Kupu-kupu Monarch
Setiap tahun jutaan kupu-kupu raja halus bermigrasi dari Amerika Utara ke habitat musim dingin mereka di Meksiko. Kelestarian hutan pinus dan cemara di Meksiko sangat penting untuk kelangsungan hidup spesies yang terancam punah ini. Perlindungan habitat di Amerika Serikat dan Kanada juga penting untuk menyelamatkan spesies ini saat bermigrasi, salah satu fenomena alam yang paling luar biasa di planet ini.

Badak Jawa
Terdaftar dalam jenis spesies kritis pada IUCN Red List (2009), Badak Jawa dianggap sebagai mamalia besar paling terancam di dunia dengan hanya dua populasi yang diketahui ada di alam liar, dengan jumlah kurang dari 60 hewan. Hewan ini bernilai ekonomis tinggi karena dipakai dalam pengobatan tradisional Cina.

Panda Raksasa
Keberadaan panda di alam bebas diperkirakan kurang dari 2500 ekor saat ini menghadapi masa depan yang tidak pasti. Habitat hutan di daerah pegunungan di barat daya Cina telah menjadi terpecah-pecah, menyebabkan populasinya kecil dan terisolasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar