Rabu, 03 Februari 2010

Atap Hijau Mengurangi Pemanasan Global


Ikut menanggulangi pemanasan global bisa dilakukan oleh setiap orang dan dari setiap rumah. Selain menanam pepohonan di sekitar rumah, ada cara lain yang menurut para peneliti juga bisa mengurangi pemanasan global terutama untuk bangunan-bangunan di kota-kota besar.

Menurut Kristin Getter dan rekan-rekannya, seperti yang akan dipublikasikan di jurnal Environmental Science & Technology milik American Chemical Society tanggal 1 Oktober 2009, atap hijau ternyata lebih multi fungsi. Atap hijau sebenarnya atap yang diberi media tanah atau media lainnya dan digunakan untuk menanam tetumbuhan. Selain mengurangi panas dan pemakaian listrik untuk pengkondisi udara (AC), juga bisa menyerap CO2. Menurut Getter, penggunaan atap hijau seluas wilayah Detroit, sama artinya dengan mengurangi CO2 yang dikeluarkan oleh 10.000 truk dan kendaraan pribadi per tahunnya.

Para peneliti tersebut memusatkan penelitiannya pada kemampuan atap hijau dalam menyerap CO2. Dalam sampel-sampel yang dikumpulkan dari 13 atap hijau di Michigan dan Maryland selama lebih dari dua tahun, mereka mendapati atap hijau seluas area bagi 1 juta penduduk bisa menyerap lebih dari 55.000 ton karbon.

Langkah tersebut mudah untuk diikuti. Setidaknya, atap-atap gedung bertingkat yang selama ini dibiarkan tidak berfungsi maksimal, kini bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam dan sekaligus mengurangi pemanasan global. Gedung-gedung di kota-kota besar Indonesia bisa memulainya sebagai wujud kepedulian terhadap pengurangan pemanasan global, dan perumahan-perumahan baru sebaiknya juga mulai memikirkan untuk mendesain arsitekturnya agar bisa memanfaatkan atapnya sebagai atap hijau. Sumber:Planethijau.com

2 komentar: