Minggu, 19 Desember 2010

Terumbu Karang Indonesia



Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih kurang 17.508 pulau, dengan sekitar 6.000 di antaranya merupakan pulau yang berpenduduk. Indonesia secara keseluruhan juga memiliki garis pantai terpanjang di dunia yakni 81.000 km yang merupakan 14% dari garis pantai yang ada di seluruh dunia. Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia.

Iklim musiman Indonesia terkategorikan menjadi dua, yakni musim hujan dan musim kering, yang keduanya dipisahkan oleh musim peralihan. Musim kering secara umum berlangsung mulai Bulan Juni hingga September dan dipengaruhi oleh massa udara dari belahan Benua Australia. Musim hujan terjadi mulai Bulan Desember hingga Maret, dipengaruhi oleh massa udara dari Laut Pasifik dan Benua Asia. Selama kedua musim ini, angin bergerak stabil dan bervariasi dari yang pelan hingga cukup kencang. Musim peralihan berlangsung mulai Bulan April hingga Mei, dan Bulan Oktober hingga November, yang umumnya ditandai dengan pergerakan angin yang tidak stabil.

Laut Indonesia juga mengalami iklim musiman. Musim Timur Laut ditandai dengan tekanan udara tinggi di Asia dan tekanan udara rendah di Australia, dan terjadi pada musim hujan. Musim Tenggara berlangsung selama beberapa bulan pada musim kering, dan ditandai oleh tekanan udara tinggi di Australia dan tekanan udara rendah di Asia.

Ekosistem di laut Indonesia tercatat sangat bervariasi, khususnya ekosistem pesisir. Ekosistem-ekosistem ini menopang kehidupan dari sekian banyak spesies. Indonesia merupakan rumah bagi hutan bakau yang sangat luas dan padang lamun, serta juga menjadi rumah bagi sebagian besar terumbu karang yang luar biasa, yang ada di Asia.

Terumbu karang di Indonesia ditemui sangat berlimpah di wilayah kepulauan bagian timur (meliputi Bali, Flores, Banda dan Sulawesi). Namun juga terdapat di perairan Sumatera dan Jawa. Indonesia menopang tipe terumbu karang yang bervariasi (terumbu karang tepi, penghalang dan atol). Namun tipe terumbu karang yang dominan di

Indonesia ialah terumbu karang tepi.Terumbu karang tepi ini dapat dijumpai sepanjang pesisir Sulawesi, Maluku, Barat dan Utara Papua, Madura, Bali, dan sejumlah pulau-pulau kecil di luar pesisir Barat dan Timur Sumatera. Tipe Patch reefs (terumbu karang yang mengumpul) paling baik terbentuk di wilayah Kepulauan Seribu, sedangkan terumbu karang penghalang paling baik terbentuk di sepanjang tepi Paparan Sunda, bagian Timur Kalimantan dan sekitar Kepulauan Togean (Sulawesi Tengah). Terdapat pula beberapa atol, contohnya ialah Taka Bone Rate di Laut Flores merupakan atol terbesar ketiga di dunia.

Interaksi Penduduk dengan Terumbu Karang

Zona pesisir Indonesia menopang kehidupan sekitar 60% dari 182 juta penduduk Indonesia. Pada beberapa wilayah tertentu, komunitas lokal sangat bergantung kepada banyak tipe terumbu karang dan hewan laut di terumbu karang, untuk pakan sehari-hari dan untuk diperdagangkan. Termasuk di dalamnya ialah penyu, berbagai jenis ikan, berbagai jenis moluska (hewan bertubuh lunak yakni kerang dan siput laut), krustasea (udang-udangan) dan ekhinodermata (hewan berkulit duri contohnya teripang).

Keuntungan yang diperoleh bagi penduduk dari terumbu karang sangatlah beragam, seperti halnya:

Terumbu karang secara tradisional dimanfaatkan sebagai bahan bangunan karena mengandung kapur. Demikian pula pasir yang diambil dari ekosistem terumbu karang digunakan sebagai bahan campuran semen. Kerang atau tiram raksasa diambil cangkangnya untuk dijadikan bahan pembuat lantai bangunan.Terumbu karang menyediakan sumber pakan yang berlimpah bagi penduduk Indonesia. Banyak sekali ikan-ikan karang, hewan-hewan moluska, ekhinodermata dan krustasea ditangkap, dan dimakan karena mereka memiliki daging yang bergizi tinggi sebagai sumber pakan.

Ancaman Kerusakan Terumbu Karang oleh Faktor Anthropogenik

Penyebab utama kerusakan dan penurunan kualitas terumbu karang diduga paling banyak berasal dari penangkapan ikan dengan cara yang merusak, penambangan karang dan sedimentasi.

Penangkapan ikan dengan cara yang merusak meliputi penggunaan dinamit sebagai alat pengebom, penggunaan sianida sebagai racun, teknik muro-ami dan jaring penangkap ikan merusak (contohnya bubu). Pengeboman terumbu karang dengan maksud mendapatkan ikan merupakan praktek yang umum di seluruh laut Indonesia. Sianida sebagai racun sering digunakan untuk menangkap ikan-ikan ornamental (untuk hiasan akuarium laut) di banyak wilayah di Indonesia.

Aktivitas kapal dari nelayan dan kegiatan olahraga air serta wisata bahari juga menyebabkan kerusakan terumbu karang, melalui jaring tangkap yang digunakan oleh nelayan, pembuangan jangkar kapal dan aktivitas berjalan-jalan di atas karang yang merupakan hasil dari kegiatan wisata bahari.

Pengelolaan Terumbu Karang

Pembentukan pengelolaan terumbu karang yang menjadi bagian dari Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu (Intergrated Coastal Zone Management) di Indonesia, menghadapi tantangan-tantangan akibat dari kurangnya dukungan keuangan, teknologi yang kurang memadai, dan sumberdaya manusianya.

Masalah-masalah yang dihadapi oleh pengelolaan wilayah pesisir di Indonesia mirip dengan negara-negara ASEAN lainnya, beberapa masalah yang sangat kritikal disebutkan di bawah ini:

* Degradasi dari ekosistem pesisir dan laut, termasuk ekosistem terumbu karang.

* Pencemaran terhadap lingkungan pesisir dan laut.

* Eksploitasi secara berlebihan terhadap sumberdaya yang ada di pesisir dan laut, dan telah meluasnya pengambilan secara ilegal terhadap sumberdaya laut.

Perkembangan ke arah pembangunan strategi nasional dari pengelolaan wilayah pesisir terpadu relatif kecil, demikian pula dengan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati laut. Masalah-masalah di atas dimungkinkan terjadi akibat kondisi sistem pengelolaan di Indonesia yang dapat digambarkan sebagai berikut:

* Ketiadaan koordinasi terhadap perencanaan pembangunan antara level pemerintahan lokal (propinsi) dengan level pemerintahan pusat, demikian pula pada level antar instansi atau departemen.

* Lemahnya penegakan hukum dari undang-undang dan peraturan yang berlaku sehubungan dengan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut.

Sebuah daerah perlindungan yang berbasis masyarakat lokal telah terbentuk di Desa Blongko, Sulawesi Utara, pada Bulan Oktober 1998, setelah sebelumnya melalui proses perencanaan partisipatif selama satu tahun, yang difasilitasi oleh Proyek Pesisir-Nature Resource Management (NRM) dari Jakarta. Daerah perlindungan laut yang terbentuk ini meliputi area seluas 10 ha. Hasil studi awal menunjukkan adanya peningkatan kelimpahan jumlah ikan setelah diberlakukannya daerah perlindungan laut ini selama satu tahun, dan juga peningkatan terhadap persentase tutupan karang hidup secara keseluruhan.

Akan tetapi, hasil jangka panjang akan lebih menunjukkan apakah daerah perlindungan ini dapat mendukung konservasi dari ekosistem yang ada, dan juga memuaskan kebutuhan pokok dari masyarakat lokal, atau tidak. Hal yang terpenting ialah bahwa masyarakat lokal memiliki akses dan kontribusi penuh di dalam perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan dari daerah perlindungan laut ini. Dengan demikian mereka akan mengambil tanggung jawab di dalam menjaga sumberdaya alam yang mereka miliki dan menentukan masa depan mereka sendiri.

sumber : http://www.terangi.or.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=68&Itemid=41

Sabtu, 27 November 2010

Awas! Bahaya Minuman Bersoda


Sumber: www.AnneAhira.com

Anda penyuka minuman bersoda? Mulai saat ini, berhati-hatilah. Anda harus tahu bahwa di balik sensasi rasanya yang menyegarkan, minuman bersoda menyimpan bahaya yang serius bagi tubuh.


Apa sajakah bahaya dari minuman bersoda tersebut?


Membahayakan Ginjal


Amerika Serikat melakukan penelitian mengenai bahaya tersebut terhadap 3256. Mereka rutin mengkonsumsi minuman bersoda minimal 2 kali sehari. Hasilnya, sebanyak 30% responden mengalami kerusakan ginjal dan penurunan fungsinya.


Menurut para ahli, hal ini terkait dengan kandungan minuman bersoda, yakni pemanis buatan, pewarna buatan, kafein, dan asam fosfat.


Meningkatkan Risiko Diabetes


Para penderita penyakit diabetes sangat dilarang untuk mengkonsumsi gula. Hal ini karena hormon insulin yang ada di dalam tubuhnya tidak cukup, bahkan tidak sanggup untuk mengubah zat gula tersebut menjadi gula otot (glikogen). Akibatnya, gula darah (glukosa) akan meningkat dan membahayakan. 


Ingat, diabetes juga merupakan salah satu penyakit yang bisa memicu penyakit yang lain, misalnya stroke dan kerusakan jantung koroner. Jika Anda banyak mengkonsumsi minuman bersoda, selain berpotensi menyebabkan diabetes, stroke dan kerusakan jantung korone juga bisa terjadi. Perlu dicatat bahwa penyakit diabetes timbul tak hanya karena faktor keturunan. Orang yang asalnya normal pun bisa menderita penyakit diabetes.


Meningkatkan Risiko Obesitas


Minuman bersoda kaya akan kalori. Kalori yang masuk ke dalam tubuh bisa meningkatkan risiko obesitas. Tak hanya bagi orang yang sudah dewasa, anak-anak bisa menderita obesitas.


Di Amerika Serikat, tingkat obesitas pada anak-anak sangatlah tinggi. Salah satu penyebabnya adalah minuman bersoda. Anak-anak di Amerika Serikat mengkonsumsi minuman bersoda layaknya meminum air putih. Setelah makan, mereka pasti minum minuman bersoda. Hasilnya, mereka banyak yang menderita obesitas.


Ingat, obesitas merupakan salah satu pemicu dari munculnya penyakit-penyakit lain. Di antaranya diabetes, stroke, kerusakan jantung koroner, dan berbagai penyakit serius lainnya.


Meningkatkan Risiko Tulang Rapuh


Salah satu kandungan minuman bersoda adalah asam fosfat. Dalam suatu penelititan, asam fosfat ini bisa menyebabkan penyakit kerapuhan tulang. Hal ini karena asam fosfat bisa melarutkan kalsium yang ada di dalam tulang. Akibatnya, tulang menjadi rapuh dan keropos.


Universitas Harvard pernah membuat penelitian mengenai hal ini. Mereka mengamati seorang atlet remaja pengonsumsi minuman bersoda dan yang tidak mengkonsumsi minuman bersoda. Hasilnya, atlet remaja pengonsumsi minuman bersoda mengalami patah tulang 5 kali lebih banyak daripada atlet remaja yang tidak mengkonsumsi minuman bersoda.


Meningkatkan Risiko Kanker Pankreas


Dalam suatu penelitian di Amerika Serikat, kandungan minuman bersoda dipercaya sebagai salah satu pemicu timbulnya kanker pankreas. Dalam penelitian tersebut, 87% responden yang minimal mengkonsumsi minuman bersoda 2 kali sehari mengalami peningkatan risiko kanker pankreas.


Penelitian dilakukan terhadap 60524 responden (pengonsumsi minuman bersoda) selama 14 tahun. Hasilnya, sebanyak 87% mengalami risiko kanker pankreas yang terlihat melalui gejala-gejalanya.


Meningkatkan Kerusakan pada Gigi


Dalam suatu penelitian, 3200 orang responden mengalami kerusakan gigi akibat mengkonsumsi minuman bersoda. Hal ini tentu saja akibat kandungan zat gula yang ada di dalam minuman tersebut. Tak hanya itu, asam fosfat juga turut memperburuk kerusakan gigi dengan cara melarutkan kalsium gigi.


Meningkatkan Ketergantungan pada Kafein


Minuman bersoda mengandung kafein. Zat ini sejak dulu dikenal sebagai zat yang mampu membuat orang ketergantungan. Meskipun kafein mempunyai efek positif terhadap tubuh, efek negatif kafein ternyata lebih banyak. Misalnya, membuat jantung berdebar, insomnia, tekanan darah rendah, dan lain-lain.


Setelah menyimak bahaya-bahaya minuman bersoda tersebut, ada baiknya Anda segera mengganti menu minuman bersoda dengan minuman lain yang bermanfaat bagi kesehatan. Misalnya, susu sapi, susu kedelai, air putih, teh hijau, teh hitam, jus buah-buahan, atau yoghurt. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari risiko penyakit-penyakit serius yang mengancam tubuh.

Selasa, 05 Oktober 2010

Pesona Kepulauan Raja Ampat


Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang berada di barat pulau Papua di provinsi Irian Jaya Barat, tepatnya di bagian kepala burung Papua. Kepulauan ini merupakan tujuan penyelam-penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat di antara gugusan pulau ini adalah pulau terbesar yaitu:

1. Pulau Waigeo
2. Pulau Misool
3. Pulau Salawati
4. Pulau Batanta

Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.

Spesies yang unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis pigmy seahorse atau kudalaut mini, wobbegong dan Manta ray. Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu sejenis ikan gobbie.

Kepulauan Raja Ampat diindikasikan sebagai kawasan yang paling kaya keragaman hayatinya di dunia.

Kumpulan terumbu karang yang luas dan kaya ini membuktikkan bahwa terumbu karang di kepulauan ini mampu bertahan terhadap ancaman-ancaman seperti pemutihan karang dan penyakit, dua jenis ancaman yang kini sangat membahayakan kelangsungan hidup terumbu karang di seluruh dunia.

Kuatnya arus samudra di Raja Ampat memegang peran penting dalam menyebarkan larva karang dan ikan melewati samudra Hindia dan Pasifik ke ekosistem karang lainnya. Kemampuan tersebut didukung oleh keragaman dan tingkat ketahanannya menjadikan kawasan ini prioritas utama untuk dilindungi.

Kepulauan Raja Ampat adalah bagian dari wilayah yang dikenal sebagai Kawasan Bentang Laut Kepala Burung, yang didalamnya termasuk teluk Cendrawasih, Taman Laut Nasional terbesar di Indonesia, dan Jamursba Medi, yang menjadi lokasi sangat penting di dunia bagi perkembang-biakan Penyu Laut.
(dikutip dari berbagai sumber)

Sabtu, 25 September 2010

Tombol Lift 40 Kali Lebih Kotor Dibanding Toilet Umum


Sumber: Uyung Pramudiarja - detikHealth


Mulai sekarang, sebaiknya dibiasakan mencuci tangan setelah keluar dari lift. Penelitian membuktikan, jumlah bakteri di tombol lift ternyata 40 kali lebih banyak dibandingkan permukaan kloset duduk di toilet umum.

Penelitian tersebut dilakukan oleh ilmuwan dari Microban Europe, untuk University of Arizona. Lift di sejumlah restoran, hotel, bank, gedung perkantoran dan bandar udara di Amerika menjadi obyek penelitian tersebut.

Dalam setiap area seluas 1 centimeter persegi, peneliti mendapati 313 unit pembentuk koloni (UPK) bakteri. Jumlah ini 40 kali lipat lebih banyak dibanding kloset duduk di toilet umum yang hanya memiliki 8 UPK untuk setiap luas area yang sama.

Jenis bakteri yang ditemukan di tombol lift cukup bervariasi. Salah satunya adalah Escherichia coli, bakteri penyebab
diare yang secara alami dapat ditemukan di dalam perut dan kotoran manusia.

"Di gedung perkantoran yang sangat sibuk, tiap jam tombol lift bisa disentuh oleh puluhan orang. Meski sering dibersihkan, bakteri bisa tumbuh di sana," ungkap Dr Nicholas Moon yang memimpin penelitian tersebut.

Temuan ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Dikutip dari Dailymail, Sabtu (25/9/2010), sejumlah penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa toilet justru termasuk salah satu tempat terbersih karena sering dibersihkan.

Jumlah bakteri yang terdapat di meja kerja bahkan 400 kali lebih banyak dibandingkan di toilet. Sementara keyboard komputer juga tidak lebih bersih dari toilet, karena ditumbuhi bakteri 4 kali lebih banyak.

Namun Dr Moon membantah bahwa semua bakteri itu jahat dan selalu berbahaya untuk kesehatan. Yang terpenting menurutnya adalah, biasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum memegang makanan.

Sabtu, 14 Agustus 2010

POHON JATI TERBESAR


Kokoh tegak dan besar dengan cabang yang seakan-akan merengkuh langit diusianya yang sudah termasuk uzur. Itulah tampilan sebuah pohon jati (Tectona Grandis) berusia 240 tahun yang oleh masyarakat sekitar diberi nama Jati DENOK. Berada di Petak 62 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Temetes, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Temanjang KPH Randublatung atau terletak di Desa Jatisari Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora. Dari tutur cerita yang beredar dikawasan Sinderan Temanjang yang mencakup wilayah desa Jatisari, Jatiklampok, serta desa Tanggel memang masyarakat akrab dengan nama Jati Denok. Hal tesebut karena selain pohon tersebut sangat monumental karena besarnya juga kadang digunakan sebagai tempat bertapa oleh orang-orang yang senang melakukan ritual.

Dikisahkan dalam sebuah tutur jawa bahwa nama Denok tersebut berasal dari adanya kisah seorang gadis dukuh Gumeng desa Tanggel yang konon kabarnya sangat cantik dan mempunyai tubuh yang sintal, padat dan mempesona yang disebut / diberi nama Denok Deblong. Sang gadis rencananya akan dipersunting oleh seorang pembesar (Begede) Katong kerajaan, namun niat sang pembesar tersebut ditolak secara halus. Dengan membawa rasa kecewa Begede Katong tersebut pulang dan pada saat istirahat di bawah pohon jati besar sambil melamunkan gadis pujaan yang urung dipersuntingnya, singkat cerita pohon jati tempat berteduh tersebut dinamakan “JATI DENOK”.

Sampai dengan saat ini pohon jati tersebut dinamakan Jati Denok yang mempunyai ukuran keliling bagian pangkal 839 cm dan tinggi pohon sekitar 36 meter. Keberadaan Jati Denok menarik perhatian Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo bersama dengan beberapa pejabat terkait, saat melihat dari dekat fisik pohon tersebut dan mencoba mengukur lingkar pohon dengan cara berangkulan memerlukan 6 orang dewasa untuk bisa merangkul pohon jati raksasa tersebut. Menurut Bupati Blora pohon jati tersebut merupakan pohon Jati terbesar di Indonesia, walaupun ada beberapa pohon jati tua yang berada di wilayah kabupaten Blora diantaranya di KPH Cepu yang terletak di kawasan Gubugpayung yang salah satu pohonnya telah dilelang seharga Rp 1 miliar, sehingga bisa masuk Muri. Terkait dengan hal tersebut RM Yudhi Sancoyo bertekad ingin menjadikan Jati Denok sebagai ikon kota Blora dan mencatatkannya dalam rekor MURI.

Minggu, 25 Juli 2010

Tips Bijak terhadap Sampah Batu Baterai


Sampah baterai termasuk golongan sampah B3 (Bahan Berbahaya & Beracun), karena mengandung berbagai logam berat, seperti merkuri, mangan, timbal, kadmium, nikel dan lithium, yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

Baterai bekas yang dibuang ke TPS atau TPA akan mencemari tanah, air tanah, sungai, danau dan akhirnya meracuni air yang biasa dipakai untuk minum, mandi dan mencuci. Jadi janganlah buang sampah baterai ke tempat sampah. Kumpulkan sampah baterai di rumah/kantor, lalu berikan ke tempat pengumpulan baterai.

Jenis sampah baterai yang dikumpulkan:
- baterai ukuran AA, AAA, C & D
- baterai jam tangan (yang kecil seperti tablet)
- baterai lithium: baterai HP, kamera digital, baterai laptop, dll
- baterai rechargeable

Sampah baterai yang dikumpulkan itu nantinya akan diserahkan kepada pihak penyedia jasa pengelolaan sampah B3 (bahan berbahaya & beracun) yang sudah memenuhi standar manajemen limbah, yaitu WMI - Waste Management Indonesia. Sebagian besar komponen baterai akan didaur ulang, sementara komponen seperti kadmium dan mangan akan dinetralisir dan kemudian dikubur dengan mekanisme yang sudah memenuhi standar manajemen limbah agar tidak mencemari air tanah.

Sumber: WWF

Rabu, 09 Juni 2010

LIMA TANDA DIET TIDAK SEHAT


Diet tentu saja diperlukan bagi wanita atau pria yang merasa berat badannya berlebih. Tapi diet jangan sampai salah arah, yang nantinya malah membuat kita sakit.

Untuk mengenal tanda-tanda diet tak sehat, berikut cirri-cirinya :

1.
Terus Merasa Lapar


Terus merasa lapar bisa terjadi karena meninggalkan sarapan atau jadwal makan yang lain, mengikuti diet sembarangan dengan terlalu sedikit kalori, karbohidrat atau protein, atau kurang asupan makanan tinggi serat.

Atau sebab lain karena kita terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang empty calories (hanya banyak mengandung kalori tapi mengandung gizi yang sedikit), yaitu makanan olahan yang tinggi lemak atau tinggi gula.

2.
Tingkat Energi rendah dan Mudah Lelah


Masalah ini disebabkan oleh program penurunan berat badan yang didasarkan diet rendah karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber utama bahan bakar tubuh yang bisa segera digunakan.

Kekurangan karbohidrat bisa membuat seseorang lelah secara fisik dan tak bersemangat secara mental.
3.
Merasa Depresi


Merasa depresi bisa terjadi karena kekurangan asupan lemak omega 3 dari ikan, atau kekurangan vitamin-vitamin B, terutama asam folat, vitamin B6 dan B12.
4.
Rakus dan Mengidam


Diet yang terlalu ketat dan banyak pantangan, meninggalkan sarapan atau jadwal makan lain, dan suka mengemil makanan manis atau berlemak, justru menyebabkan seseorang jadi rakus dan mengidam makanan tertentu.
5. Sulit Berkonsentrasi

Meninggalkan sarapan, atau tidak mendapat cukup asupan antioksidan dan vitamin E (terdapat pada kacang-kacangan, biji-bijian) bisa menyebabkan galau dan sulit berpikir, atau bakan daya ingat menurun. Itu bisa juga terjadi karena kurangnya auspan zat besi.

Sumber:www.serbawanita.com

Senin, 07 Juni 2010

HUTAN DIRAMBAH, DAFTAR BURUNG LANGKA BERTAMBAH


Bogor (ANTARA News) - Daftar burung yang terancam punah di Indonesia akan terus bertambah seiring dengan maraknya perburuan dan perambahan hutan di Indonesia, kata peneliti Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Dr Dewi M. Prawiradilaga,MSc di Bogor, Selasa.

Menurut pakar satwa burung LIPI tersebut, perambahan hutan, perburuan, dan juga polusi udara di sejumlah tempat di Indonesia sangat berpengaruh pada populasi jenis-jenis burung tertentu.

Tahun ini burung pelatuk kelabu besar atau Great slaty woodpecker yang dulu banyak ditemukan di Jawa, Kalimantan dan Sumatera sudah masuk dalam daftar satwa yang terancam punah. BirdLife dan IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) baru-baru ini merilis peningkatan status ancaman bagi burung yang bernama latin Mulleripicus pulverulentus itu dari "least concern" menjadi "vulnerable" atau rentan terhadap kepunahan.

Dewi Prawiradilaga mengatakan, jenis pelatuk ini masih dapat ditemukan antara lain di kepulauan Riau dengan jumlah terbatas. Namun jika perburuan dan perambahan hutan tetap marak, dikhawatirkan satwa ini bakal punah. "Padahal keberadaan satwa burung tersebut, termasuk salah satu indikator hutan primer yang baik kondisinya," katanya.

Penyebaran jenis pelatuk kelabu besar ini cukup luas, meliputi Asia Selatan, Asia Tenggara dan sebagian China. Di perkirakan saat jumlah burung ini ada sekitar 26 ribu hingga 500 ribu ekor, namun jumlah tersebut cenderung menurun.

Dr Dewi juga mengingatkan bahwa selain pelatuk kelabu besar, terdapat sejumlah jenis burung lainnya di Indonesia yang bisa masuk dalam "daftar merah" IUCN, karena marak diperjual-belikan.

"Saya melihat saat ini orang makin pintar menangkap burung di hutan-hutan untuk dijual. Misalnya burung madu (collibry) dan burung penghuni tajuk pohon (kanopi) yang banyak dijual di daerah Jawa Timur," katanya.

Burung kanopi, atau sering disebut burung sepah, sebenarnya tergolong burung yang sulit ditangkap karena lebih sering berada di pucuk pohon-pohon tinggi.

Namun ternyata burung ini pun banyak yang ditangkap.Ini cukup memprihatinkan," kata Dewi yang menekuni penelitan terhadap satwa burung dan meraih doktor dari Australian National University tahun 1997 itu. (ANT/A038)

Sabtu, 05 Juni 2010

TERNYATA RAFFLESIA BERBEDA DENGAN BUNGA BANGKAI


Selama ini literatur yang ada menyebut bahwa bunga bangkai sebagai bunga Rafflesia yang berasal dari nama latinnya Rafflesia arnoldii. Masih banyak orang yang mengira bunga Rafflesia adalah Bunga Bangkai. Padahal, kedua jenis bunga ini berbeda. Hal tersebut diungkapkan oleh peneliti LIPI, Sofie Mursidawati, MSc, yang sudah meneliti bunga rafflesia ini sejak tahun 2004.

Bunga Rafflesia berbeda dengan Bunga Bangkai, mereka berbeda jenis hanya sama-sama memiliki gelar yang sama karena sama-sama berbau bangkai dan berukuran raksasa. Lebih lanjut dikatakan, berbeda dengan bunga pada umumnya, bunga dikenal karena keindahannya dan baunya yang wangi. Tetapi, keluarga bunga bangkai tidak seperti kebanyakan bunga lainnya.

Rafflesia dan Bunga Bangkai memiliki keunikan yakni sama-sama langka, berukuran raksasa tapi berbeda nama, bentuk maupun warna.
Bunga Rafflesia atau dalam Bahasa Latin dikenal sebagai Rafflesia Arnoldii (Padma Raksasa) untuk endemik Sumatra ini termasuk dalam suku Rafflesiaceae (padma).
Sebagai parasit, Rafflesia hidup menempel pada akar atau batang tumbuhan inangnya.
Inangnya yang memberikan makan, minum dan tempat berbiak.

Rafflesia tidak memiliki batang dan daun, karena tidak memerlukannya. Dia berkembang biak dengan biji yang dihasilkan oleh bunga betina.
Bunga jantan dan bunga betina tidak terdapat dalam satu tumbuhan, terkadang malah tumbuh berjauhan, sehingga dibutuhkan serangga untuk menyembunyikan bunga betina dengan serbuk sari dari jantannya.
Bau menyengat yang dikeluarkannya digunakan untuk mengundang serangga agar membantu proses penyerbukan.
Dalam masa pertumbuhannya, Rafflesia membutuhkan waktu 21 bulan untuk tumbuh, mulai dari munculnya kuncup sampai mekar. Ironisnya, biarpun membutuhkan waktu lama untuk berbunga, rafflesia hanya mekar selama lima hari.
Biji rafflesia berjumlah ribuan berukuran sangat kecil dan halus seperti pasir dan hanya bisa dilihat dengan bantuan mikroskop.

Sementara itu, untuk Bunga Bangkai (Amorphophallus Titanium) merupakan tanaman sejenis talas atau keladi. Bunga Bangkai merupakan tumbuhan yang menyuplai makanannya sendiri dari umbinya. Tumbuhan ini mempunyai umbi, batang dan daun.
Bunga bangkai berkembang biak dengan biji, umbi dan daunnya. Bunga jantan dan bunga betina terdapat dalam satu tumbuhan, tetapi bunga betinanya matang lebih dahulu daripada bunga jantannya sehingga bunga jantan tidak dapat menyerbuki bunga betina.

"Artinya, diperlukan lebih dari satu bunga supaya bunga betinanya dapat diserbuki oleh bunga jantannya dengan bantuan serangga," jelas Sofie.

Pemberian nama bunga bangkai karena bunga ini juga mengeluarkan bau menyengat seperti bau bangkai, yang digunakan untuk menggundang serangga agar membantu dalam proses penyerbukan.

Berbeda dengan Rafflesia yang membutuhkan waktu 21 bulan untuk tumbuh dan mekar, Bunga Bangkai membutuhkan waktu satu hingga tiga bulan mulai dari munculnya kuncup sampai mekar.
"Kalau Rafflesia dapat bertahan sampai lima hari, Bunga Bangkai mekar sempurna hanya membutuhkan satu hari saja, tapi masih bisa bertahan sempai tujuh hari sebelum terkulai layu," katanya.

Untuk biji Bunga Bangkai berjumlah ratusan dengan ukuran 2-4 cm, berwarna merah bila telah matang.

Jadi, Rafflesia membutuhkan inang supaya bisa hidup di suatu tempat. Inang yang dibutuhkan adalah inang yang tahan diparasiti dan tidak mudah stres, cuaca yang bersahabat, jumlah populasi bunga jantan dan betina yang banyak, punya kesempatan untuk diserbuki agar menghasilkan buah atau biji dan aman dari gangguan binatang pemangsa.

Sementara Amorphophallus memerlukan tempat tumbuh yang sesuai dengannya yaitu di hutan dan pinggiran hutan yang tidak terlalu ternaungi dan dekat dengan sumber air, jumlah polulasi yang banyak sehingga dapat menghasilkan biji dan burung rongkong yang membantu penyerbukan biji-bijinya.

Rafflesia Patma yang mekar di Kebun Raya Bogor merupakan salah satu dari 15 jenis rafflesia yang ada di Indonesia.
Rafflesia Patma merupakan endemik Jawa Barat, sementara yang acap tumbuh di kawasan Sumatra adalah jenis Rafflesia Arnoldi.

Pada tahun 1929 bunga Rafflesia pernah mekar di Kebun Raya Bogor untuk pertama kalinya dengan jenis tidak diketahui berita aslinya apakah jenis Patma, Arnoldi atau Rachusenii.

"Dalam literatur berita, tidak disebutkan pasti jenis apa yang pernah mekar pada tahun itu, tapi kutipan berita pada zaman itu menyebutkan ketiga jenis Rafflesia itu pernah mekar di Kebun Raya Bogor pada tahun yang sama," kata Sofie.

Setelah 81 tahun berlalu, Rafflesia kembali mekar di Kebun Raya Bogor, bertepatan dengan hari Jadi Kota Bogor ke-528.
Mekarnya rafflesia ini setelah melalui penelitian intensif sejak 2004 yang dilakukan oleh empat tim peneliti LIPI.

Mereka adalah Sofie Mursidawati, Melani Kurnireswati, Ngatari dan Ata. Sofie yang sebenarnya peneliti anggrek mengaku tertarik untuk mencoba meneliti Rafflesia. Bermodalkan kepercayaan dan keyakinan, ia dan rekan-rekan melakukan ekspedisi ke Pangandaran, asal Rafflesia Patma.

Mereka mencari tumbuhan Tetrastigma yang merupakan inang yang biasa ditumbuhi rafflesia. Melalui penelitian dan pengamatan yang cukup pajang, akhirnya sampailah Tetrastigma (anggur-angguran) di Kebun Raya Bogor pada tahun 2004.
Dan setelah sekian lama, akhirnya keyakinan Sofie dan rekan-rekan bahwa akan tumbuh Rafflesia di dalam tumbuh Tetrastigma terbukti.

Ada 10 cikal bakal bunga Rafflesia yang tumbuh seperti bongkahan bunga kol, satu di antaranya sudah mekar sempurna pada hari Kamis (3/6) sekitar pukul 03.30 WIB.
"Yang tiga sudah mati, sisanya ada enam bongkahan lagi yang masih kita amati perkembangannya," kata Sofi.

Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-LIPI, Mustaid Siregar, menyebutkan, mekarnya bunga Rafflesia sebagai kado Hari Jadi Bogor.

Mustaid mengatakan prospek untuk memelihara Rafflesia dalam kondisi budidaya masih sangat sukar dilakukan, dan karena itu keunikan tumbuhan tersebut tidak bisa dinikmati banyak orang. Untuk melihatnya orang harus mencari langsung ke habitatnya.

"Ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa, melalui penelitian yang intensif selama bertahun-tahun, Rafflesia dapat mekar di luar habitatnya," kata Mustaid.

Menurut Mustaid, penelitian terhadap rafflesia sudah dilakukan sejak 1857, di mana para peneliti zaman Belanda berusaha untuk membuat rafflesia hidup di luar habitatnya.

Namun, banyak aspek biologisnya yang masih menjadi misteri sehingga kelangkaan masih melekat pada tumbuhan ini.

Dengan tumbuhnya Rafflesia di Kebun Raya Bogor setelah 81 tahun berlalu merupakan keberhasilan yang perlu diapresiasikan, karena merupakan buah ketekunan peneliti Kebun Raya Bogor selama bertahun-tahun mencoba-coba.

"Semoga hasil ketekunan ini dapat diterapkan bagi berjenis-jenis Rafflesia lain di Indonesia seperti Rafflesia Arnoldi yang keberadaanya makin tergusur oleh peradaban manusia. Selain itu kehadirannya dapat menambah wawasan kepada masyarakat tentang kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia," tuturnya.

Sofie menambahkan, rencannya ke depan hasil dari penelitian ini akan dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah botani tingkat Internasional yaitu Association for Tropical Biology and Conservation (ATBC) di Bali pada bulan Juli, dan Flora Malesiana Symposium di Singapura bulan Agustus 2010.

Sofie mengatakan, keberhasilan ini dapat menumbuhkan optimisme para peneliti LIPI terutama Kebun Raya Bogor untuk terus berusaha dan berkarya serta meraih dukungan berupa "research funding" dari berbagai pihak yang memiliki komitmen kuat untuk turut menyelamatkan kekayaan hayati dunia khususnya Indonesia.

Sofie menyebutkan, di belahan dunia lain, Malaysia turut melakukan usaha serupa, namun keberhasilannya memperbanyak tumbuhan masih diragukan karena usaha tersebut dilakukan di dekat habitatnya sehingga keberhasilannya masih dipertanyakan banyak orang.

Sementara itu, ujar Sofie, bagi Kebun Raya walaupun bukan yang pertama kalinya, namun berbagai hasil kajian telah dipaparkan oleh banyak peneliti menyatakan bahwa agak mustahil untuk menumbuhkan Rafflesia di luar habitatnya.

Pernyataan bahwa "tidak mungkin Rafflesia ditumbuhkan di luar habitatnya" memang ada benarnya. Setelah keberhasilan ini tantangan ke depan malah semakin berat, akankah Rafflesia menjadi penghuni tetap yang keberadaannya bisa dinikmati oleh pengunjung dari waktu ke waktu? "Karena, mempertahankan keberadaannya jauh lebih sulit," kata Sofie.
Sumber:www.lipi.go.id

Sabtu, 01 Mei 2010


Di pasar swalayan mungkin kita pernah ditawari 'green bag'. Atau saat di mal, ada agen yang aktif promosikan apartemen 'green building'. Kemudian saat di jalan tol, ada spanduk kontraktor yang juga katanya 'green'.

Dijaman sekarang ini seringkali kita dikelilingi oleh berbagai iklan produk dan jasa yang diberi warna hijau. Lalu, bagaimana kita bisa mengerti mana klaim green yang sesungguhnya, dan mana yang palsu ('greenwashing')? Mari kita gali.

Nanti dulu -- memangnya apa sih 'greenwashing' itu? Apakah maksudnya mencuci pakai sabun hijau?

Eh ternyata bukan. Greenwashing sebenarnya adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberi kesan pada konsumennya bahwa mereka bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup--namun hanya pura-pura.

Misalnya apa nih? Contohnya banyak.

* Perusahaan yang mendanai penanaman ribuan pohon tetapi setelah itu ditinggal sampai pohon tersebut mati.
* Produk kertas, misalnya copy paper, dengan logo "green" (seolah-olah kertas ini sudah disertifikasi sebagai kertas ramah lingkungan), padahal logo sertifikasi tersebut buatan perusahaan itu sendiri!

* Pasar swalayan yang katanya menyediakan tas belanja untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Tapi pada prakteknya, saat konsumen ingin membayar, kasirnya tidak pernah bertanya pada konsumen,"mau pakai plastik atau bawa tas?"

* Kompleks perumahan yang dipromosikan sebagai eco atau green karena ada banyak taman/pepohonan, namun setiap rumah didesain untuk boros menggunakan listrik, tidak menyediakan sistem pengelolaan sampah RT, air hujan dari atap masuk ke selokan (bukan ke sumur resapan), tidak ada transportasi umum (akibatnya warga tetap harus pakai mobil/motor untuk berkaktivitas) dan tidak menyediakan fasilitas yang aman bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda.

* Perusahaan bikin acara seperti konser, bazaar, dan festival dengan label "green", sementara dalam pelaksanaannya ada banyak sampah yang bertebaran (mis. sampah brosur, plastik dan styrofoam); sampah hanya dibersihkan oleh petugas kebersihan dan dibuang ke TPA, tidak dipilah/didaur ulang; konsumsi panitia diberikan dalam kotak styrofoam dan gelas plastik; pengunjung tidak dihimbau untuk menggunakan kendaraan umum atau sepeda; dan acara menggunakan listrik yang sangat besar.

* Perusahaan yang bikin acara lingkungan, padahal produknya berbahaya bagi lingkungan atau perusahaan tersebut belum bertanggung jawab mengelola sampah dari kemasan produknya.

Contoh greenwashing lainnya:

1. Tulisan menggunakan bahasa marketing yang gak jelas ("Go green dengan mengikuti fun bike tour kita!")

2. Penggunaan kata sains yang sebenarnya tidak ada ("Produk ini dibikin dengan zat baru ecotin atau ecoblablabla")

3. Klaim yang tanpa pembuktian ("Dengan membeli produk ini Anda akan mengurangi emisi karbon setinggi 80%!")

4. Produk-produk yang jelas-jelas mengancam lingkungan atau berbahaya bagi kesehatan (mis. bensin, motor/mobil, rokok, obat nyamuk) tetapi yang dipromosikan sebagai produk ramah lingkungan atau sehat.


Cara paling sederhana untuk tidak dibohongi dengan klaim greenwashing adalah dengan bertanya pada Paman Google. Kalau Anda merasa ada produk yang berbau greenwashing, sebaiknya produk tersebut dicek terlebih dahulu melalui internet. Ada pun beberapa website yang bisa bermanfaat:

* Source watch
* The Greenwashing index
* Stop greenwash
* The 7 sins of Greenwashing


Tips mengurangi greenwashing:

* Hindari beli/gunakan produk greenwashing
* Hubungi produsen yang melakukan greenwashing dan meminta mereka untuk tidak membohongi konsumen
* Informasikan teman/keluarga tentang greenwashing ini


Membeli produk-produk dengan label yang seolah-olah "green", hanya akan membuang-buang uang Anda sambil ikut mendukung produsen tersebut untuk terus merusak lingkungan. Lagipula ini akan menunjukkan bahwa Anda termasuk konsumen yang senang ditipu.

Bagaimana, apakah ada hal yang kurang dari tulisan tentang greenwashing di atas? Atau Anda punya usulan untuk mengatasi greenwashing? Atau punya pengalaman tentang greenwashing? Silakan ditambahkan pada bagian komentar di bawah.
Sumber: green lifestyle.or.id

Minggu, 18 April 2010

EReaders, Pilihan Cara Membaca Yang Ramah Lingkungan


Bagi para penggemar buku, kegiatan membaca memang memilki keasyikan tersendiri. Saat kita membolak-balik lembar demi lembar halaman buku dan mencium bau kertas dari buku bacaan. Tapi terpikirkah oleh anda, betapa besar sumbangan manusia pada lingkungan bila kita dapat mengganti halaman kertas pada buku dengan halaman elektronik?

Issue ini yang tengah dikembangkan Amazon Kindle sampai Apple ipad dan perusahaan sejenis, dimana jutaan pembaca kini siap mengubah cara membaca mereka dari cara lama ke cara membaca yang ramah lingkungan . Mereka tetap bisa mendapatkan berita-berita terkini, informasi seputar bisnis dan gossip selebriti.
Teknologi ke arah ini tengah dikembangan oleh perusahaan besar, Apple. Dan bagaimana tampilan yang tengah dikembangkan oleh Apple tersebut? Saat ini mereka tengah mengembangkan apa yang dinamakan Axon Logic Tablet, yang mungkin akan mengubah cara membaca anda selamanya.
Sumber: Greenlifestyle.com

Kamis, 01 April 2010

Tips Hemat Penggunaan AC



Faktanya, lebih dari 50% konsumsi energi listrik di rumah adalah untuk alat penyejuk udara, atau air conditioner (AC). Di kantor, angka ini naik hingga 70%. Sementara, saat ini pemadaman listrik terjadi secara rutin.

Solusinya? Dengan mengurangi penggunaan AC kita tidak hanya bisa menghemat uang, listrik dan memperpanjang umur AC, namun juga ikut membantu agar listrik tidak ‘byar-pet' terus. Siapa takut?

Kita mulai dari awal.Sebenarnya, apakah kita memang memerlukan AC ini? Kan, solusi yang paling hemat dan ramah lingkungan adalah untuk simpanatau jual ACnya dan buka lebar-lebar jendela kita untuk menikmati AC alam. Kan, fungsi AC adalah untuk menyejukkan ruangan bukan untuk mendinginkan atau apalagi membuat orang beku.

Realitanya, jaman sekarang ini sudah sulit untuk tinggal di rumah di daerah perkotaan yang dibangun dengan menggunakan ventilasi alami, tanpa AC. Seringkali kita terpaksa menggunakan AC karena tidak tahan akan panasnya udara. Untungnya, banyak sekali langkah yang dapat kita terapkan untuk menghemat penggunaan AC.

Tips hemat energi AC Begini caranya:

* Pilih AC hemat energi
AC harus mampu menyejukkan ruangan secara cepat. Dengan ukuran evaporator pendingin dan kipas yang lebih besar, maka akan lebih cepat mendinginkan ruangan secara alami dan seimbang.

>> Cari AC hemat energi
>> Bagai memilih alat AC yang hemat energi


* Pilih AC dengan freon yang ramah lingkungan
Freon adalah bahan cair yang menghasilkan dingin dalam ACnya. Pilih AC dengan freon yang ramah lingkungan, seperti freon hidrokarbon.

* Tentukan Kapasitas AC (PK)
Sering terjadi, konsumen membeli AC dengan kapasitas (PK) yang lebih besar dari kebutuhanya, sehingga tidak efisien dan boros energi. Alhasil, tagihanya naik terruusssss! Maka, pilih kapasitas AC yang tepat, dengan acuan kapasitas berkisar antara 600 BTU/jam/m2.

* Pakai timer agar AC beroperasi hanya pada saat dibutuhkan
Gimana rasanya saat bangun pagi dalam ruangan yang super dingin sebab AC menyala terus semalaman? Badan pasti terasa gak enak kan?

AC tidak perlu dipakai sepanjang kita tidur. Sebaiknya hidupkan AC seperempat jam sebelum saat tidur, dan timernya di set selama 1-2 jam mati otomatis. Kalau ACnya sudah mati, ruangnya akan tetap dingin selama beberapa jam kemudian. Untuk siang hari, usahakan mematikan AC, jika akan meninggalkan ruangan dalam waktu relatif lama.

* Atur suhu AC dengan thermostat
Untuk aktivitas sehari-hari, atur suhu AC yang paling optimal dari sisi kenyamanan dan pemakaian energi (tidak lebih dingin dari 25 °C), yaitu 3-5°C lebih rendah dari suhu di luar ruangan) . Ingat: setiap kenaikan temperatur 1°C dapat menurunkan konsumsi energi sebesar 3-5% (BPPT). Lumayan!

* Bersihkan filter AC, coil kondensor dan sirip AC secara teratur, tiap 3 bulan
Dengan memelihara AC secara rutin, kamu mampu menghemat listrik sampai dengan 20%. Energi yang dikonsumsi peralatan pendingin akan lebih rendah 10% pada kondensor yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Terganggunya sirkulasi udara karena debu yang menumpuk, menyebabkan kondensor mengkonsumsi lebih banyak listrik.

* Gunakan penutup pada bagian ruangan yang terkena sinar matahari langsung

* Usahakan pintu, jendela dan ventilasi udara selalu tertutup saat AC menyala.

* Gunakan lampu ruangan yang memiliki temperatur kerja rendah.

* Ganti AC yang sudah tua
Untuk alat AC yang telah berumur lebih dari 10 tahun, pemakaian energi akan lebih besar 30-50% dibandingkan dengan peralatan pendingin dengan teknologi baru.


Belum puas? Coba tips yang berikut

* gunakan lampu induksi yg tidak panas sehingga beban ac tidak terlalu berat
* pasang solar chimney
* naikin plafon, terus di bawah atap taruh material penahan panas
* rubah jendela supaya lebih lebar, maksimalkan jalusi
* warna cat tembok, kebiruan mendorong adanya feeling lebih cool daripada misalnya kuning gading
* pasang ceiling fan
* rumah dengan dinding dari kayu rasanya lebih sejuk
* jika terpaksa pakai AC, hindari menempatkan peralatan elektronik di bawah atau di dekat indoor unit...


Sumber: Green Life Style

Kamis, 25 Maret 2010

Obat yang sudah tidak terpakai diapakan ya?


Kita sudah membeli dan mengkonsumsi obat secara bijaksana, tetapi tetap saja ada obat-obatan yang akhirnya tidak terpakai.

Lalu apakah obat tersebut boleh dibuang begitu saja?

Mungkin kita belum menyadari bahwa membuang obat ke lingkungan begitu saja ternyata berbahaya seperti halnya membuang racun. Ada obat-obat tertentu yang akan terurai menjadi racun, yang berbahaya tidak hanya bagi flora dan fauna, namun juga bagi kita sendiri.

Beberapa jenis obat seperti antibiotik, antiseptik, antivirus, antijamur, anticacing, dll, jika sampai ke tanah akan menyebabkan ketidakseimbangan flora dan fauna mikro di dalam tanah, karena dapat membunuh mikroorganisme normal.

Selain itu, khusus untuk antibiotik, dapat menyebabkan kekebalan mikroorganisme yang berbahaya terhadap antibiotik tersebut.

Selain itu, obat-obatan bekas yang dibuang akan mencemari air tanah. Atau yang dibuang ke saluran air akhirnya mengalir ke laut, mencemari ikan dan mahluk laut lainnya yang pada akhirnya masuk ke dalam perut kita.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk obat-obatan yang sudah tak (bisa) dikonsumsi?

1. Yang terpenting, jangan membuang obat begitu saja ke tempat sampah, karena dapat dijual kembali oleh pihak tak bertanggung jawab dan tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan orang lain.

2. Untuk vitamin dan mineral, bisa dipakai sebagai pupuk. Caranya, bila berbentuk kapsul, isi kapsul dikeluarkan. Jika berbentuk tablet, dihancurkan terlebih dahulu. Kemudian taburkan bubuk obat tersebut ke tanaman.

3. Untuk vitamin dan mineral cair bisa langsung dituangkan ke tanaman.

4. Kumpulkan obat-obatan yang sudah tak terpakai. Setelah agak banyak, titipkan ke apotik, rumah sakit, atau pabrik obat. Pihak-pihak tersebut biasanya melakukan pemusnahan rutin terhadap stok obat yang sudah kadaluarsa.

5. Kalau jumlah tablet/kapsul yang sudah kadaluarsa terdapat dalam jumlah sangat besar, dapat juga dititipkan di pabrik semen, untuk dijadikan campuran semen.

6. Jangan lupa untuk membuang terlebih dahulu kemasan obat. Misalnya stiker pada botol disobek, kotak kemasan digunting. Hal ini untuk mencegah pemalsuan obat, karena bisa saja botol berstiker obat diambil pemulung dan selanjutnya diisi obat palsu

7. Sisa obat yang tidak akan digunakan lagi tetapi belum kadaluarsa, dapat diserahkan pada yayasan amal yang mengadakan pengobatan gratis. Kondisi obat sebaiknya masih bagus. Artinya tablet/kapsul masih dalam wadahnya (strip, blister) yang belum dibuka, sementara untuk obat cair, tutup botol belum dibuka.
Sumber: Green Lifestyle

Kamis, 11 Februari 2010

Cina Selesaikan Pembuatan Gedung Perkantoran Terbesar Di Dunia Bertenaga Surya


Cina kembali menunjukkan salah satu komitmennya untuk berpartisipasi dalam mengurangi dampak pemanasan global dengan telah selesai dibangunnya sebuah gedung yang memanfaatkan energi surya untuk menyuplai kebutuhan energi listriknya.

Gedung yang berlokasi di Dezhou, propinsi Shangdong di barat daya Cina, tersebut menempati areal seluas 75.000 meter persegi dan merupakan gedung terbesar dengan surya sebagai sumber energi. Di dalamnya terdapat berbagai ruangan antara lain pusat pameran dan eksibisi, fasilitas riset ilmiah, fasilitas pertemuan dan pelatihan dan sebuah hotel.

Desain gedung tersebut menggambarkan pentingnya mencari sumber-sumber energi terbarukan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Bahkan untuk mempertegas keramahan lingkungannya, struktur luar bangunan yang hanya menggunakan baja sebanyak 1% dibuat agar bisa menjadi sarang bagi burung untuk bersarang. Sedangkan untuk menghemat energi, penyekat atap dan dinding dengan teknologi terbaru digunakan untuk menghasilkan penghematan sebesar 30%.

Gedung yang digunakan untuk 4th World Solar City Congress, telah mempatenkan beberapa teknologi penghematan energi dan teknologi energi suryanya.[china.org]

Senin, 08 Februari 2010

Pemanasan Global Pengaruhi Pertumbuhan Pohon


Sebuah laporan hasil penelitian yang dilakukan Smithsonian Environmental Research Center, menyatakan bahwa pemanasan global mempengaruhi pepohonan. Pertumbuhan pepohonan lebih cepat dibandingkan dengan data pada puluhan tahun yang silam.

Menurut laporan tersebut, tingginya suhu dan meningkatnya CO2 di atmosfir, kemungkinan menjadi penyebab utamanya. Selain itu perubahan iklim yang terjadi akibat pemanasan global juga mengakibatkan jangka waktu yang dibutuhkan setiap siklus musim berlangsung lebih lama, dan hal ini juga mendorong pertumbuhan pepohonan mempunyai waktu yang lebih dari cukup.

Para ilmuwan mengumpulkan data dari 55 pohon di hutan-hutan yang berbeda di sepanjang Amerika Serikat bagian timur dan membandingkannya dengan pengukuran-pengukuran iklim selama 100 tahun serta data emisi karbon. Mereka juga berpendapat bahwa tingginya karbon di atmosfir membantu tanaman dalam proses fotosintesisnya, sementara temperatur yang tinggi mempercepat metabolisme. Mereka juga menegaskan bahwa penelitian lebih jauh masih diperlukan untuk mengetahui penyebab sebenarnya.

Meski tampaknya pertumbuhan pepohonan yang cepat tersebut mengindikasikan hal positif, tetapi faktanya setiap ada perubahan alami dari suatu organisme bagian dari ekosistem berpotensi untuk mengacaukan keseimbangan yang ada.
[Ambiente Brasil]

Rabu, 03 Februari 2010

Atap Hijau Mengurangi Pemanasan Global


Ikut menanggulangi pemanasan global bisa dilakukan oleh setiap orang dan dari setiap rumah. Selain menanam pepohonan di sekitar rumah, ada cara lain yang menurut para peneliti juga bisa mengurangi pemanasan global terutama untuk bangunan-bangunan di kota-kota besar.

Menurut Kristin Getter dan rekan-rekannya, seperti yang akan dipublikasikan di jurnal Environmental Science & Technology milik American Chemical Society tanggal 1 Oktober 2009, atap hijau ternyata lebih multi fungsi. Atap hijau sebenarnya atap yang diberi media tanah atau media lainnya dan digunakan untuk menanam tetumbuhan. Selain mengurangi panas dan pemakaian listrik untuk pengkondisi udara (AC), juga bisa menyerap CO2. Menurut Getter, penggunaan atap hijau seluas wilayah Detroit, sama artinya dengan mengurangi CO2 yang dikeluarkan oleh 10.000 truk dan kendaraan pribadi per tahunnya.

Para peneliti tersebut memusatkan penelitiannya pada kemampuan atap hijau dalam menyerap CO2. Dalam sampel-sampel yang dikumpulkan dari 13 atap hijau di Michigan dan Maryland selama lebih dari dua tahun, mereka mendapati atap hijau seluas area bagi 1 juta penduduk bisa menyerap lebih dari 55.000 ton karbon.

Langkah tersebut mudah untuk diikuti. Setidaknya, atap-atap gedung bertingkat yang selama ini dibiarkan tidak berfungsi maksimal, kini bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam dan sekaligus mengurangi pemanasan global. Gedung-gedung di kota-kota besar Indonesia bisa memulainya sebagai wujud kepedulian terhadap pengurangan pemanasan global, dan perumahan-perumahan baru sebaiknya juga mulai memikirkan untuk mendesain arsitekturnya agar bisa memanfaatkan atapnya sebagai atap hijau. Sumber:Planethijau.com

Minggu, 31 Januari 2010

Sumatera Barat Akan Memilki Kebun Raya.

Sumber:LIPI
Masyarakat Sumatera Barat sebentar lagi boleh bergembira Karena tak lama lagi akan dibangun sebuah Kebun Raya (Botanical Garden) seperti yang terdapat di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Berita baik ini ini disampaikan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui situs resminya.

Pembangunan Kebun Raya ini melibatkan kerjasama antara LIPI dengan Departemen Pekerjaan Umum. Lokasi yang dipilih adalah kawasan perkebunan di Nagari Aripan, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Selama ini, lokasi tersebut dikenal sebagai kawasan wisata alam di Kabupaten Solok. Peninjauan lokasi telah dilakukan oleh Kepala Satker Non Vertikal Tertentu (SNVT) Sekretariat Jenderal Departemen PU, Yennel S.Suzia bersama Duta Kebun Raya, Ikang Fawzi.

Menurut Yennel, pembangunan kebun raya di Aripan merupakan program dari pemerintah pusat. Selama ini pemerintah melihat banyak kebun raya, cagar budaya dan objek wisata yang tidak begitu terkelola. Padahal, di kawasan tersebut memiliki potensi besar dan banyak keanekaragaman hayati di dalamnya. Semua keanekaramagan itu, jika tidak dilestarikan, maka akan musnah.

Di dalam kawasan wisata alam ini terdapat banyak keanekaragaman hayati. Pembangunan kebun raya ini akan sama halnya dengan Botanical Bali atau Kebun Raya Bogor. Bedanya Kebun Raya Bogor dengan Kebun Raya Aripan, Kebun Raya Aripan murni hasil karya bangsa sendiri, sedangkan Kebun Raya Bogor merupakan peninggalan pemerintahan Belanda dulu.

Pembangunan kebun raya ini direncanakan akan dilakukan dalam tahun ini juga, karena master plan kebun raya telah disiapkan DPU, sambil menunggu inpres dan kebijakan dari Pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Nantinya Kebun Raya Aripan akan dikelola sepenuhnya oleh pemerintah daerah.
Pembangunan kebun raya tersebut nantinya dirancang dalam bentuk rencana program jangka menengah (RPJM) dan rencana program jangka panjang (RPJP). Seiring waktu pembangunan, kebun raya tersebut sudah dapat dimanfaatkan sebagai kawasan penelitian dan rekreasi bagi umum maupun kalangan akademisi.

Rabu, 27 Januari 2010

Ilmuwan Jepang Temukan Plastik Dari Bahan Dasar Lumpur


Sumber Berita: Planethijau.com

Hingga saat ini plastik memang belum menemukan bentuknya yang ramah lingkungan. tetapi berbagai usaha telah banyak dilakukan, termasuk satu diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Jepang yang dipimpin oleh Takuzo Aida.

Apa yang dilakukan tim ilmuwan dari Jepang tersebut memang tetap tidak jauh-jauh dari kata bumi, hanya saja kali ini bukan minyak bumi yang digunakan tetapi bumi dalam artian tanah liat. Menurut tim tersebut, mencampurkan tanah liat dan air atau lumpur serta bahan penebal khusus dalam persentase yang tepat bisa menghasilkan plastik yang kuat dan bisa memperbaiki diri atau disebut juga dengan hydrogel, yang 98% bagiannya adalah air. Sama seperti plastik yang terbuat dari bahan minyak bumi, plastik ini pun bisa dibuat dan dicetak dalam berbagai bentuk, bahkan waktu yang dibutuhkan untuk menjadi sebuah bentuk juga singkat, hanya 3 menit.

Bagian terpenting dari plastik jenis ini adalah sodium polyacrylate, sebuah material yang mempunyai kemampuan menyerap air dalam jumlah besar. Menurut tim tersebut, kemampuannya mencapai 300 kali berat material tersebut.

Lebih ramah lingkungan? Jika kaitannya dengan emisi karbon dan polusi yang ditimbulkan, tentu plastik ini jauh lebih ramah lingkungan. Tetapi ada satu hal yang memerlukan penelitian lebih jauh. Menurut tim tersebut, meski bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan alami, tetapi bahan-bahan tersebut bisa mengakibatkan gangguan sistem endokrin jika tidak ditangani dengan benar.

Jika penelitian yang juga telah dipublikasikan dalam jurnal Nature tersebut mencapai hasil yang diharapkan, maka langkah besar telah dibuat. Lumpur kelak menjadi jauh lebih bernilai dibandingkan hanya menjadi penyebab kekesalan akibat kotor yang ditimbulkannya.

Rabu, 20 Januari 2010

Bunga Edelweiss, Si Cantik Yang Abadi


Bagi para pendaki gunung, bunga edelweiss tentu bukan bunga yang asing lagi. Yah, bunga cantik ini memang akrab dengan para pendaki dan mengilhami banyak orang melalui keindahan dan keabadian yang ditampilkannya. Tak heran kalau bunga ini disebut sebagai bunga abadi, karena mekar dalam waktu yang cukup lama.

Bunga edelweis asli atau yang sering disebut dengan everlasting flower sebenarnya adalah bunga Leontopodium yang hanya ada di pegunungan alpen, bukan bunga edelweis jawa atau Anaphalis javanica. Tapi apa daya sudah terlanjur, karena bunga ini yang sebenarnya bunga adalah serbuk kuning yang dalam waktu 1-3 hari setelah mekar akan rontok dan menyisakan kelopak bunganya saja. Kelopak bunga yang tahan lama inilah yang sering 'dicolong" oleh para pendaki gunung. Dan mereka pun akhirnya kecolongan karena hanya membawa kelopak bunga abadi.

Bunga edelweiss jawa memiliki klasifikasi sbb:
Kingdom: Plantae
(unranked): Angiosperms
(unranked): Eudicots
(unranked): Asterids
Order: Asterales
Family: Asteraceae
Genus: Anaphalis
Species: A. javanica
Binomial name Anaphalis javanica

Bunga edelweiss merupakan spesies tanaman berbunga endemik yang banyak ditemukan di daerah pegunungan di Jawa, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Lombok. (Sumber: Wikipedia)
Bunga edelweiss yang menyukai sinar matahari penuh ini dalam ukuran dewasa dapat mencapai 8 meter tingginya, tapi pada umumnya hanya mencapai tinggi kurang dari satu meter. Bunga edelweiss umumnya terlihat antara bulan April – Agustus, dimana pada sekitar akhir Juli – Agustus merupakan fase mekar terbaiknya.

Bunga edelweiss (Anaphalis javanica) sangat popular dikalangan wisatawan. Bunga ini dikeringkan dan dijual sebagai souvenir. Kondisi ini menyebabkan spesies tanaman ini mengalami kelangkaan . Di wilayah gunung Bromo – Tengger Jawa Timur, tanaman ini dianggap punah. Jumlahnya yang terus menurun membuat tanaman ini termasuk yang dilindungi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango , Jawa Barat. Larangan untuk memetik bunga ini terpampang jelas, namun kerapkali pemetikan bunga edelweiss sulit dihindarkan dari tangan-tangan jahil yang mencoba menyelundupkan bunga tersebut.

Kabar gembiranya, bunga edelweis jawa (Anaphalis javanica) ini sudah banyak dibudidayakan oleh para petani di daerah Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah. Para petani ini membudidayakannya dengan cara menanam anakan yang tumbuh dari biji dan tersebar di sekitar pohon induknya serta ditanam di daerah dataran tinggi lebih dari 1000 m dpl, pada tanah liat berkapur atau berpasir dengan pH (keasaman tanah) antara 4-7.

Kesadaran kita untuk menjaga kelestarian bunga edelweiss membutuhkan niat yang kuat, jangan sampai keindahan alam yang diberikan sang Pencipta ini akan hilang dari pegunungan Indonesia sepuluh atau duapluluh tahun mendatang.

Sabtu, 16 Januari 2010

Hati-Hati Dalam Memilih Botol Susu Bayi



Setiap ibu yang masih memiliki bayi atau balita yang masih menyusui, tentu akan membutuhkan botol susu bagi buah hatinya. Namun akhir-akhir ini, banyak rumor berkembang mengenai bahaya plastik bagi kesehatan manusia. Memang botol susu bayi umumnya terbuat dari plastik dan banyak orang meragukan kandungan bahan yang terdapat pada plastik aman bagi manusia.

Perlu dipahami, bahan plastik sebenarnya bukanlah bahan yang berbahaya bagi kesehatan, jika digunakan sesuai dengan keterbatasan sifat bahan tersebut. Keterbatasan bahan ini utamanya adalah dalam hal ketahanannya terhadap suhu tinggi. Kebanyakan bahan plastik akan melunak jika terpapar suhu mendekati 100 derajat celcius, yakni suhu dimana air mendidih, dan itu akan mengakibatkan kekuatannya berkurang. Namun demikian ada jenis plastik yang memang tahan hingga suhu sekitar 100 derajat celcius, misalnya polistiren dan melamin.

Anda juga harus tahu bahwa sebagian besar botol susu terbuat dari polikarbonat, yaitu plastik kaku yang memiliki potensi melarutkan bisphenol A dalam susu si kecil. Bisphenol A (BPA) telah lama diketahui sebagai penyebab beberapa masalah kesehatan, seperti gangguan hormon dan obesitas.
National Toxicology Program (sebuah badan dalam Departemen Kesehatan Amerika Serikat yang mengurusi penggunaan bahan kimia pada barang kebutuhan sehari-hari) mengungkapkan ada beberapa permasalahan saraf yang berhubungan dengan perilaku anak, akibat paparan BPA.

BPA adalah zat beracun yg sering ditemui di botol susu plastik yg dijual di pasaran. Zat beracun itu akan bereaksi bila botol susu sering dipanaskan/disteril. Seringkali botol susu yang kita beli adalah jenis plastik PC (polycarbonate).

Untuk jenis plastik yg BPA free adalah PPSU,PES,PP. Ciri2 nya adalah warna botolnya yg agak berwarna kekuning2an dan biasanya tertera jenis tulisan PPSU/PES/PP.
Botol plastik yang aman untuk si kecil adalah botol yang berlambang #2 HDPE, #4 LDPE and #5 PP
. Plastik tersebut dibuat dari polypropylene atau polyethylene yang diketahui tidak melarutkan zat karsinogen, penyebab masalah kesehatan. Untuk mengetahuinya Anda tinggal melihat lambang #2, #4 dan #5 yang berada dibagian bawah botol.

Rabu, 13 Januari 2010

Burung Cendrawasih, Si Cantik Langka Dari Papua



Siapa yang tidak kenal dengan burung cendrawasih nan indah ini? Satwa langka dari Papua ini sejak dulu telah memikat hati banyak orang. Burung cendrawasih yang menjadi fauna kebanggaan dan identitas dari Papua ini hidup di hutan lebat atau di dataran rendah dan kebiasaannya bermain di pagi hari saat matahari mulai menampakkan cahaya di ufuk .

Burung cendrawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung cendrawasih mulai dari Cendrawasih Raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cendrawasih Paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung pada 430 gram.

Burung-burung cendrawasih terdiri dari 13 genus dan yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, cendrawasih kuning besar, Paradisaea apoda. Jenis ini dideskripsikan dari spesimen yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi dagang. Spesimen ini disiapkan oleh pedagang pribumi dengan membuang sayap dan kakinya agar dapat dijadikan hiasan. Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah dan menimbulkan kepercayaan bahwa burung ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara karena bulu-bulunya. Inilah asal mula nama bird of paradise ('burung surga' oleh orang Inggris) dan nama jenis apoda - yang berarti 'tak berkaki'. (Sumber: Wikipedia)

Burung yang mendapat julukan burung surga itu dahulu populasinya cukup banyak di hutan Papua, namun karena terus diburu akhirnya populasinya kini menurun drastis dan sudah sulit dijumpai. Ada beberapa penyebab mengapa jenis satwa langka ini terancam punah. Penyebabnya antara lain, hutan tempat mereka berlindung dan berkembang biak mulai menyempit seiring dengan semakin meningkatnya penebangan hutan oleh perusahaan pemegang hak pengusahaan hutan (HPH). Faktor lain yang menyebabkan populasi burung Cendrawasih menurun drastis adalah sifat reproduksi hewan langka tersebut sangat lamban. Kondisi ini semakin diperburuk oleh pemburu liar.

Perburuan burung Cendrawasih sebenarnya sudah dilarang dipasaran berdasarkan surat
keputusan Menteri Kehutanan, namun karena harga burung ini cukup menggiurkan sehingga para pemburu terus mengadakan perburuan liar. Keindahannya sejak lama telah menjadi incaran komoditas usaha yang mendunia, mulai dari pemburu lokal, pemerintah kolonial Belanda, hingga pengusaha busana di Eropa Amerika dan Kanada yang memanfaatkan bulu burung tersebut.

Populasi burung cendrawasih yang terus menurun menimbulkan keinginan beberapa pihak untuk mencoba melakukan penangkaran. Salah satu yang berhasil melakukan penangkaran adalah Taman Burung dan Rimba Reptil Bali di Gianyar Bali terhadap burung cendrawasih jenis kepala merah (Paradisaea rubra) (Sumber: Antara News)

Sabtu, 09 Januari 2010

TEMUAN LANGKA..VIDEO INDUK HARIMAU DAN KEDUA ANAKNYA

Sebuah pemandangan unik yang langka berhasil direkam oleh kamera jebak (camera trap) yang dipasang oleh WWF. Dalam video tersebut terekam seekor induk Harimau sumatera dan kedua anaknya yang tengah melintas. Video ini berasal dari kawasan konservasi hutan lindung di Sumatera bagian tengah tepatnya diantara dua wilayah konservasi Suaka Margasatwa Rimbang Baling dan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di Propinsi Riau dan Jambi. Sebuah kabar gembira, karena ditengah menurunkannya populasi harimau sumatera, video ini menjadi suntikan segar bagi WWF yang selama ini berjuang menyelamatkan populasi harimau sumatera dari kepunahan. Disamping kabar gembira, video ini juga menimbulkan kekhawatiran dari WWF, menyangkut perkembangan kedua anak harimau sumatera tersebut. Akankah mereka mampu bertahan ditengah habitat yang kurang mendukung akibat dibukanya hutan oleh kegiatan industri pulp, pembalakan serta perburuan liar?